BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena pendidikan adalah
suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan
merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia. Melalui pendidikan manusia
dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat
melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari
yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik.
Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi manusia, maka keharusan untuk
mendapatkannya pun adalah suatu keharusan. Pendidikan itu merupakan suatu
keharusan bagi manusia karena pada hakekatnya manusia lahir dalam keadaan tidak
berdaya dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya
sendiri. Manusia pada saat lahir sepenuhnya memerlukan bantuan orang tuanya.
Karena itu pendidikan merupakan bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan manusia.
Pentingnya manusia mendapatkan
pendidikan sangat diperhatikan pula dalam pandangan Islam. Hal demikian
terbukti dengan banyaknya ayat dan hadits yang menyinggung masalah ini. Salah
satu di antaranya adalah adanya sabda Nabi Muhammad saw yang menjelaskan bahwa
mendapatkan ilmu itu merupakan suatu kewajiban perorangan. Rasulullah saw
bersabda:
“Menuntut
ilmu itu diwajibkan atas tiap orang Islam” (HR. Ibnu Barri).
Pendidikan pada dasarnya mendidik hati nurani supaya tetap tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dari Allah serta dapat menjalankan fungsinya sebagai penengah atau pengendali nafsu dan akal. Pendidikan itu sendiri memiliki beberapa pengertian berdasarkan sudut pandang para pakar yang membuat beberapa rumusan definisi bagi pendidikan.
Pendidikan pada dasarnya mendidik hati nurani supaya tetap tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dari Allah serta dapat menjalankan fungsinya sebagai penengah atau pengendali nafsu dan akal. Pendidikan itu sendiri memiliki beberapa pengertian berdasarkan sudut pandang para pakar yang membuat beberapa rumusan definisi bagi pendidikan.
Untuk
mencapai hasil pendidikan sesuai yang diharapkan maka diperlukan pengelolaan
atau manajemen yang profesional. Ketertinggalan sebagian umat Islam dalam
bidang pendidikan pada masa sekarang ini disebabkan karena kurangnya Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, kurangnya kemampuan dalam hal
finansial/keuangan dan kurangnya pengelolaan atau manajemen yang profesional. Berdasarkan
pernyataan di atas maka proses dalam pendidikan itu adalah bagaimana seorang
pendidik dapat menyampaikan ilmu atau pesan kepada peserta didiknya.
Penyampaian ilmu atau pesan tersebut membutuhkan adanya alat atau sarana demi
tercapainya tujuan pendidikan. Alat atau sarana yang dapat menunjang
tercapainya suatu tujuan pendidikan tersebut dinamakan alat pendidikan. Mengingat
bahwa alat pendidikan tersebut begitu penting dalam usaha penyampaian ilmu atau
pesan bagi seorang pendidik, maka pemahaman tentangnya menjadi sangat mendasar
bagi seorang pendidik.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud alat-alat pendidikan?
2.
Apa saja karakteristik alat pendidikan?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui dan memahami pengertian alat-alat pendidikan.
2. Untuk
mengetahui karakteristik dari alat-alat pendidikan.
D.
Manfaat
penulisan
Makalah ini
disusun dengan harapan memberikan kegunaan dan bermanfaat baik bagi :
1. Penyusun,
sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan.
2. Pembaca,
sebagai media informasi tentang konsep, dan karakteristik alat-alat pendidikan.
E.
Prosedur
Makalah
Makalah ini disusun dengan
mengumpulkan data dengan melalui teknik studi pustaka, artinya penyusun
mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan
tema makalah. Selain itu penyusun juga mengumpulkan data dengan melalui teknik
searching di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Pengertian Alat
Pendidikan
Berbicara tentang alat pendidikan, maka akan
terbayang suatu hal yang berhubungan dengan alat yang berupa material seperti
sarana dan prasarana. Namun demikian, ternyata dalam kegiatan pendidikanyang
dikatakan alat pendidikan tidak hanya terbatas pada bentuk material tetapi juga
non-material seperti perbuatan atau tindakan atau berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan proses transformasi. Dalam hal ini proses transformasi
dipandang sebagai bagian dari proses pendidikan, yakni suatu usaha yang
dilakukan untuk mempengaruhi terdidik agar samapai pada tujuan pendidikan yang
diharapkan. Dan untuk mewujudkan tujuan tersebut, sudah tentu peran alat
pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
1.
Pengertian
Alat Pendidikan
Alat
pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pendidikan, baik
berbentuk material maupun non-material. Alat pendidikan material adalah
berbagai perlengkapan yang digunakan unutuk keperluan pelakasanaan proses
pendidikan, biasanya berbentuk benda seperti sarana dan prasarana. Sedangkan
alat pendidikan non material adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, seperti :
pembiasaan, menyuruh, larangan, menganjurkan, mengajak, memuji, menegur,
menghukum dan berbagai bentuk perbuatan atau tindakan yang lainnya.
Prasarana
yang dimaksudkan meliputi lahan dan bangunan, dan sarana prasarana meliputi
alat bantu pelajaran misalnya benda, zat atau perkakas di laboratorium, alat
atau perkakas di bengkel kerja, alat peraga ataupun buku dan semacamnya. Secara
konseptual, optimalisasi peran alat pendidikan akan berkaitan dengan kecakapan
pendidik dalam memilih dan menggunakannya, yang amat tergantung pada apa yang
ingin tercapai dan dilakukannya dalam proses mendidik.
2.
Alat
Pendidikan Material
Alat pendidikan material atau benda terdiri
dari sarana dan prasarana. Prasarana adalah semua alat bantu pelajaran yang
sifatnya tidak langsung sedangkan sarana adalah alat bantu pelajaran yang
langsung dapat dipakai pada waktu interaksi belajar mengajar sedang berlangsung.
Sarana pendidikan terdiri dari: alat berat hardware dan alat ringan software.
Alat berat adalah yang bersifat keras dan berat seperti mesin-mesin, kayu dan
sebagainya. Sedangkan alat ringan pemisah buku, alat pelajaran yang berupa
bahan pelajaran atau tugas seperti kertas untuk bekerja dan lembaran penilaian
dalam sistem modul. Prasarana
sebagai alat pendidikan berkaitan dengan lingkungan fisik tempat belajar
meskipun tidak berpengaruh langsung tetapi mempunyai pengaruh penting terhadap
hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minimal mendukung meningkatkan intensitas proses pembelajaran dan mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:
a. Ruangan
atau kelas
Ruangan
atau kelas tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa,
tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan yang
lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
b. Pengaturan
tempat duduk
Dalam
mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka,
dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.
c. Ventilasi
dan pengaturan cahaya
Suhu,
ventilasi dan penerangan adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar
yang nyaman.
3.
Alat
Pendidikan Non-Material
Alat
pendidikan non material berbentuk perbuatan atau tindakan yang digunakan
pendidik kepentingan proses pendidikan. Memilih perbuatan atau tindakan yang
tepat tergantung kecakapan pendidik. Artinya, seorang pendidik perlu memahami
kondisi dan masalah yang dihadapi terdidik dikelas. Menurut Lois V. Jhonson dan
A. Banny paling tidak terdapat tujuh masalah yang perlu dipahami pendidik di
kelas, yaitu :
a)
Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku, sosial
ekonomi, dan sebagainya.
b)
Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek
teman sekelasnya yang menyanyi dengan suara sumbang.
c)
Penyimpangan dan norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya,
misalnya sengaja berbicara keras-keras diruang perpustakaan.
d)
Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya
pemberian semangat kepada badut kelas.
e)
Kelompok cenderung mudah dialihkan dan tugas yang tengah digarap.
f)
Semangat kerja rendah, misalnya semacam aksi protes kepada guru karena
menganggap tugas yang diberikan kurang adil.
g)
Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti perubahan jadwal,
atau guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru yang lain.
B.
Karakteristik
Alat Pendidikan
Dalam kegiatan pendidikan, untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang sesuai dengan harapan, peran alat pendidikan perlu dikembangkan
secara optimal. Artinya, dalam penerapan dan penggunaan alat pendidikan perlu
disesuaikan dengan memperhatikan berbagai kondisi yang berhubungan dengan usia
dan psikis terdidik. Untuk itu karakteristik alat pendidikan menjadi bagian
yang perlu dipahami oleh pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan.
1.
Pengertian
Karakteristik Alat Pendidikan
Karakteristik alat pendidikan dapat
diartikan sebagai kondisi ideal alat pendidikan baik yang berkaitan dengan alat
pendidikan bentuk non-material maupun material yang digunakan dalam kegiatan
pendidikan. Alat pendidikan berbentuk non-material menunjuk pada bagaimana
sebaiknya menerapkan perbuatan atau tindakan terhadap terdidik, sedangkan alat
pendidikan material menunjuk pada manfaat dan keamanan alat atau perabot yang
akan digunakan oleh terdidik.
2.
Karakteristik
Alat Pendidikan Material
Meskipun alat pendidikan
kebendaan/material seperti: lahan, gedung, perabot dan perlengkapan lebih
berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah, namun karena sifat pendidikan
secara umumpun memanfaatkan pentingnya peran alat pendidikan berbentuk
material, maka beberapa kerakteristik berikut ini perlu dipahami dan dijadikan
pertimbangan pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan seperti:
a.
Alat pendidikan hendaklah terbuat dari alat yang kuat dan tahan lama dengan
memperhatikan keadaan setempat.
b.
Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
c.
Biaya alat pendidikan relative murah.
d.
Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga tidak
mengganggu keamanan pemakainya.
e.
Alat pendidikan relatif ringan untuk mudah dipindah-pindahkan.
Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan pendidik adalah:
Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan pendidik adalah:
a.
Ukuran fisik terdidik, agar pemakaianya fungsi dan efektif.
b.
Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1)
Sesuai dengan aktivitas terdidik dalam
proses pendidikan.
2)
Kuat, mudah pemeliharaan dan mudah
dibersihkan.
3)
Mempunyai pola dasar yang sederhana.
4)
Mudah dan ringkas untuk disimpan atau
disusun.
5)
Fleksibel, sehingga mudah digabungkan
dan dapat pula berdiri sendiri.
c.
Kontruksi perabot hendaknya :
1)
Kuat dan tahan lama
2)
Mudah dikerjakan secara masal
3)
Tidak terganggu keamanan terdidik
4)
Bahannya mudah didapat di pasaran dan disesuaikan dengan keadaan setempat.
3.
Karakteristik
Alat Pendidikan Non-Material
Ada
beberapa karakteristik perbuatan atau tindakan sebagai alat pendidikan non
material, yakni :
a.
Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan awal-awal dalam proses
pendidikan dengan memikirkan terlebih dahulu tentang bagaimana cara melakukan
sesuatu karena manusia mempunyai sifat konservatif yang cenderung untuk
mempertahankan atau tidak merubah kebiasaan.
b.
Perbuatan atau tindakan hendaknya membiasakan terdidik akan hal-hal yang harus
dikerjakan agar menjadi biasa untuk melakukan sesuatu secara otomatis, tanpa
harus disuruh lagi orang lain, atau menunggu sampai orang lain merasa tidak senang
padanya karena kebiasaan yang buruknya.
c.
Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan hati-hati, baik
dalam frekuensi maupun cara melakukannya.
d.
Perbuatan atau tindakan hendaknya digunakan dengan diikuti oleh bimbingan apa
yang sebaiknya harus dilakukan terdidik.
e.
Perbuatan atau tindakan hendaknya dilakukan atau diawali dengan memberikan
beberapa gambaran yang sesuai sebelum mengajak terdidik untuk melakukannya.
f.
Perbuatan atau tindakan hendaknya pendidik tidak harus memaksakan diri
sedemikian rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai pribadi atau
sebagai diri sendiri.
g.
Perbuatan atau tindakan hendaknya tidak berlebihan, misalnya dalam memuji
karena akan berakibat kurang baik, terutama pada pendidik yang sudah lebih mampu
menimbang dengan akalnya.
h.
Perbuatan atau tindakan pendidik hendaknya bijaksana menanggapi kalau ada
sesuatu kesalahan dari terdidik, sebab belum tentu suatu kesalahan itu dibuat
dengan sengaja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat
pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu
dikembangkan secara optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan. Alat
pendidikan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan material
dan alat pendidikan non material. Alat pendidikan material adalah segala bentuk
perlengkapan yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang
mencakup sarana dan prasarana. Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah
berupa suatu tindakan dan perbuatan atau situasi yang dengan sengaja dilakukan
untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Karakteristik
alat pendidikan menjadi bagian yang perlu dipahami oleh pendidik dalam
melaksanakan proses pendidikan. Penggunaaan
alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus menyesuaikan
dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya harus
menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat
menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat
pendidikan mempunyai hubungan yang erat dengan sifat kepribadian pemakainya
yang merupakan sifat khas dari alat pendidikan.
B. Saran
Pemahaman terhadap alat
pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi seorang pendidik, sebab dalam
proses pendidikan masalah-masalah yang dihadapi sangat beragam dari mulai
masalah sikap dan perilaku peserta didik sampai permasalahan penyampaian materi
atau bahan pendidikan. Untuk itu hendaknya pendidik hendaknya lebih cakap dalam
memilih alat pendidikan yang merupakan penentuan berhasil atau tidaknya seorang
pendidik menjalankan peran dan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
A. Dan Uhbiyati, N. (2001). Ilmu
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Muharam,
A. (2005). Pengantar Pendidikan.
Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Langeveld,
M. J. (1980). Pedagogik Teoritis
Sistematis. (terjemahan). Bandung : Jenmars.
Mamusung,
Y. (1991). Penataan Lahan Bangunan
Perabot Perlengakapan Sekolah. Bandung : CV Mitratama.
Robandi,
B. (19..). Landasan Pendidikan.
Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.
Suardi,
E. (1984). Pedagogik 1. Bandung : Angkasa.
(1984).
Pedagogik 2. Bandung : Angkasa
(1984).
Pedagogik 3. Bandung : Angkasa
Tim
Dosen. (2005). Pengelolaan Pendidikan.
Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Saduloh,
U. (1985). Pengantar Pendidikan. Bandung
: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung.
(2003).
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Citra Umbara
Rioter
Zawug, April 2012. Cirebon.
Kawat Paxdhe, Februari 2011. Salatiga.
Hadi Syamsul, September 2009.
LAMPIRAN
Pertanyaan
:
1.
Mila
Nihayah : Bagaimana jika ruang kelas
tidak mendukung jalannya
pendidikan?
2.
Intan
: Contoh proses transformasi itu seperti apa?
3.
Cindy Febilia : Contoh dari “pendidik
tidak harus memaksakan diri sedemikian rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup
wajar” seperti apa ?
4.
Annisa M J : Berikan contoh hiasan yang
bernilai pendidikan dan bagaimana tempat duduk yang efektif ?
5. Seberapa penting alat pendidikan ? Bagaimana
jika salah satu alat pendidikan (material dan non material) tidak ada?
6.
Novia : Bagaimana cara seorang pendidik
dapat memanfaatkan sarana yang terbatas?
7.
Bagaimana seorang guru mengoptimalkan
perilaku peserta didik agar dapat menjaga fasilitas sekolah?
Jawaban :
1.
Kita sebagai pendidik harus mampu
membuat suasana kelas nyaman dengan fasilitas yang ada. Pendidik tidak hanya
berdiam diri saja, tetapi pendidik harus berkeliling kelas. Sebenarnya ruang
kelas yang kurang mendukung itu, tidak terlalu mengganggu, karena peran guru
yang paling pertama dan utama dalam proses pendidikan. Sebagus apapun alat
pendidikan, jika pendidiknya tidak dapat memanfaatkannya, maka tidak akan
pernah tercapai tujuan pendidikan tersebut.
2. Proses transformasi dipandang sebagai
bagian dari proses pendidikan, yakni suatu usaha yang dilakukan untuk
mempengaruhi terdidik agar samapai pada tujuan pendidikan yang diharapkan.
Contoh
: Dalam pelajaran matematika, siswa SD dituntut untuk bisa perkalian.
Dicontohkan saja dalam perkalian 9. Alat pendidikan yang digunakan dalam
mencapai perkalian 9 ini, guru menggunakan tangannya. Dan menjelaskan,
mempraktekkan, dan mengaplikasikan terhadap siswa nya. Ini dikatakan sebagai
proses transformasi untuk mencapai tujuan ketercapaian perkalian 9.(tujuan
pendidikannya)
3.
Setiap seorang pendidik mempunyai
kepribadian yang berbeda beda. Contohnya pendidik yang lemah lembut. Maka dia
tidak akan menyukai siswa yang sering teriak teriak, sehingga menuntut pendidik
untuk bersifat keras. Namun dalam menjalankan sifat keras nya itu, pendidik
merasa bersalah, karena itu bukan kepribadian dia yang sesungguhnya
4. Hiasan dinding yang bermanfaat contohnya
poster pancasila, poster alphabet, poster perkalian-pembagian, foto-foto
pahlawaan dan masih banyak lagi
Tempat
duduk yang efektif bisa dilakukan dengan merolling atau memutar tempat duduk.
5. Sangat penting sekali karena alat
pendidikan merupakan kebutuhan mendasar dari seorang pendidik dan untuk
berjalannya proses pembelajaran.
Jika
ada salah satu alat pendidikan tidak ada, maka disinilah peran seorang pendidik
harus muncul ke permukaan. Pendidik harus cerdik dalam memanfaatkan fasilitas
yang ada.
6. Yang paling berperan ketika fasilitas
erbatas itu adalah pendidik. Bisa dilakukan dengan mengajukan kepada pemerintah
mengenai permintaan sarana dan prasarana yang diperlukan layaknya sebuah
sekolah, selain itu pendidik bisa melakukan iuran yang diminta lewat orangtua
peserta didik untuk kelangsungan belajar mengajar para anaknya.
7. Pendidik dapat memberikan pengarahan
kepada anak, dan mengajak peserta didik untuk menjaga semua fasilitas sekolah.
Buat peserta didik yakin, bahwa fasilitas sekolah merupakan milik peserta
didik, dan di beli menggunakan uang orangtua peserta didik. Contohnya : “Kursi
dan meja ini milik kita, maka harus kita jaga dengan baik. Karena jika bukan
kita yang menjaga,lalu siapa lagi”
0 komentar:
Post a Comment